Berita

Demo Gen Z di Maroko Memanas, Kantor Polisi Diserbu dan 2 Orang Tewas

— Gelombang demonstrasi yang dipimpin oleh kelompok muda Gen Z di Maroko kian memanas dan meluas ke berbagai kota. Aksi protes yang menuntut reformasi pendidikan dan kesehatan ini berujung pada bentrokan serius saat sekelompok massa mencoba menyerbu kantor polisi setempat.

Peristiwa penyerbuan tersebut memicu aparat kepolisian menggunakan tembakan peluru tajam yang menewaskan setidaknya dua orang. Insiden ini menandai eskalasi ketegangan dalam demonstrasi yang sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir di berbagai wilayah Maroko.

Serangan Kantor Polisi di Lqliaa

Menurut laporan kantor berita pemerintah Maroko, MAP, sekelompok massa pada Rabu (1/10) malam mencoba menyerbu kantor polisi di area Lqliaa, dekat kota pesisir Agadir. Tujuan serangan ini adalah untuk merampas amunisi, peralatan, dan senjata dinas kepolisian.

Para pejabat setempat menyatakan bahwa polisi terpaksa menggunakan senjata dinas mereka sebagai tindakan pembelaan diri. Sebelumnya, polisi berhasil menangkis serangan awal, namun massa kembali menyerang dengan membawa senjata tajam. Akibatnya, dua orang tewas karena luka tembak dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka.

Unjuk Rasa Meluas dan Dampaknya

Gelombang aksi protes yang digerakkan oleh kelompok bernama “GenZ 212”, yang terbentuk melalui platform Discord, telah melibatkan ribuan orang di kota-kota besar seperti Casablanca, Tangier, dan Tetouan. Ini merupakan kali pertama demonstrasi tersebut mendapat izin resmi sejak awal aksi pada Sabtu (27/9).

Para demonstran menuntut pemberantasan korupsi serta kebebasan, martabat, dan keadilan sosial. Beberapa dari mereka juga menyoroti permintaan agar Perdana Menteri Aziz Akhannouch mengundurkan diri.

Meski sebagian besar aksi berlangsung damai, laporan dari Sale dekat Rabat menyebut ada insiden pembakaran terhadap mobil polisi dan sebuah kantor cabang bank oleh kelompok tertentu yang mengenakan penutup kepala.

Reaksi dan Penyelidikan

Kelompok GenZ 212 menyatakan penyesalan atas kekerasan yang terjadi selama unjuk rasa. Mereka menegaskan bahwa organisasi ini adalah ruang diskusi yang fokus pada isu kesehatan, pendidikan, dan pemberantasan korupsi yang berdampak pada seluruh warga negara.

Kementerian Dalam Negeri Maroko mengumumkan sudah menangkap lebih dari 400 orang dan mencatat hampir 300 orang mengalami luka-luka selama demonstrasi berlangsung yang disertai bentrokan di beberapa daerah.

Ketimpangan sosial, disparitas regional yang tajam, serta kesenjangan antara sektor publik dan swasta masih menjadi latar belakang utama yang memicu gelombang protes ini di Maroko.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson