Berita

Brigjen Langgeng Purnomo Tekankan Karakter Bangsa pada 140 Personel FPU Minusca

— Jakarta – Sebanyak 140 personel Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) 7 Minusca siap diberangkatkan ke Bangui, Republik Afrika Tengah, untuk menjalankan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebelum berangkat, mereka mendapatkan pembekalan khusus dari Kepala Biro Pembinaan Karier Staf Sumber Daya Manusia (Karo Binkar SSDM) Polri, Brigjen Langgeng Purnomo.

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Langgeng menekankan pentingnya internalisasi karakter sesuai jati diri Bangsa Indonesia. Menurutnya, karakter yang baik akan membawa dampak positif di mana pun personel bertugas, sementara karakter buruk justru bisa merusak citra dan tujuan misi.

Penanaman Cinta Tanah Air sebagai Fondasi Persatuan

Brigjen Langgeng menegaskan bahwa rasa cinta tanah air merupakan fondasi utama persatuan bangsa. Nilai tersebut terkait erat dengan aspek spiritual dan menjadi bagian dari iman yang harus dimiliki setiap anggota Polri, khususnya yang ditugaskan dalam misi internasional.

“Solusi pemecahan masalah bangsa adalah melalui Rekonstruksi Nasionalisme, yaitu mengembalikan makna sesungguhnya dari mencintai tanah air Indonesia. Hal ini penting bagi mereka yang mengalami gagal paham, gagal fokus, atau gagal nalar mengenai NKRI,” ujar Brigjen Langgeng.

Landasan Etis dan Kemanunggalan Iman dalam Penugasan

Lebih lanjut, Brigjen Langgeng menjelaskan bahwa landasan etis dalam menjalankan tugas dan penyelenggaraan negara adalah kemanunggalan iman dan kemanusiaan. Keimanan harus tercermin dalam sikap hormat kepada sesama manusia, sementara kemanusiaan harus berakar pada iman agar tidak mudah terpengaruh oleh godaan duniawi.

Personel FPU 7 diharapkan dapat membawa nilai-nilai luhur tersebut dalam menjalankan misi kemanusiaan dan perdamaian di kancah internasional.

Rincian Penugasan dan Tugas Personel FPU 7 Minusca

Total 140 personel yang akan diberangkatkan pada 10 Oktober 2025 ini berasal dari pangkat bharatu hingga AKBP. Mereka akan bertugas selama satu tahun hingga 10 Oktober 2026, dengan sebagian besar ditempatkan di Bangui. Tim SWAT Satgas FPU 7 akan bertugas di Bosangua, sekitar 300 kilometer dari ibu kota Republik Afrika Tengah.

Pasukan ini dipimpin oleh Kasatgas AKBP Norhayat. Brigjen Langgeng menyebutkan, “Satgas FPU 7 Minusca memiliki tugas krusial mengingat situasi konflik internal di Afrika Tengah yang membutuhkan intervensi PBB.” Tugas utama meliputi perlindungan warga sipil, penjagaan staf dan aset PBB, serta asistensi kepada kepolisian lokal dalam penegakan hukum.

Salah satu tantangan besar yang menanti adalah pengamanan pemilihan Presiden Republik Afrika Tengah yang dijadwalkan berlangsung pada akhir 2025.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson