Media Netizen — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta semakin meresahkan masyarakat. Berbagai upaya dilakukan agar pasokan BBM dapat terpenuhi, salah satunya dengan inisiasi pembelian BBM impor dari Pertamina oleh beberapa SPBU swasta.
Namun, rencana kerja sama tersebut akhirnya gagal. BP dan Vivo, dua SPBU swasta yang sebelumnya sempat menyatakan minat, membatalkan kesepakatan pembelian BBM impor dari Pertamina. Apa penyebabnya?
Awalnya Sepakat, Vivo dan BP Batalkan Pembelian BBM Impor
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sempat mendorong agar SPBU swasta melakukan pembahasan business to business (B2B) dengan Pertamina guna menambah stok impor BBM. Langkah ini diambil menyusul menipisnya stok BBM di SPBU swasta dan terjadinya kelangkaan di berbagai daerah.
Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, mengungkapkan bahwa dua SPBU swasta, yaitu Vivo dan APR (joint venture antara BP dan AKR), menunjukkan minat membeli base fuel dari Pertamina. Dari 100 ribu barel kargo impor yang ditawarkan, Vivo bahkan sepakat menyerap 40 ribu barel untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Sementara jumlah pembelian dari BP belum disebutkan secara rinci.
Alasan Pembatalan: Kandungan Etanol dalam Base Fuel
Meski sempat menyetujui kesepakatan tersebut, Vivo akhirnya membatalkan pembelian setelah berdiskusi kembali dengan Pertamina. Begitu pula dengan APR, yang juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pembelian. Akibatnya, tidak ada SPBU swasta yang jadi membeli BBM impor dari Pertamina.
Menurut Achmad, pembatalan ini berkaitan dengan kandungan etanol dalam base fuel yang diimpor. Regulasi memperbolehkan etanol hingga 20 persen, namun dalam base fuel yang ditawarkan, kandungan etanol mencapai 3,5 persen, yang menjadi kendala bagi SPBU swasta.
“Isu yang disampaikan rekan-rekan SPBU ini adalah mengenai konten, kontennya itu ada kandungan etanol dimana secara regulasi itu diperkenankan etanol dalam jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen, nah sedangkan ada etanol 3,5 persen nah ini yang membuat kondisi teman-teman SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena konten etanol tersebut,” ujar Achmad dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI yang disiarkan melalui Youtube Komisi XII.
Shell Belum Lakukan Negosiasi karena Kendala Birokrasi
Sementara itu, SPBU Shell belum melakukan negosiasi dengan Pertamina terkait pembelian BBM impor. Achmad menyebut bahwa hal ini dikarenakan kendala birokrasi di internal Shell yang harus dilewati terlebih dahulu.