Tekno & Sains

Bos Instagram Tegaskan Meta Tak Pantau Percakapan Pengguna Lewat Mikrofon

— Isu soal Facebook atau Meta yang diam-diam mendengarkan percakapan pengguna melalui mikrofon ponsel kembali mencuat. Bos Instagram, Adam Mosseri, langsung menepis anggapan tersebut dengan tegas.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, Mosseri menjelaskan bahwa tudingan penyadapan tersebut sangat keliru dan tidak berdasar, sekaligus mengurai mengapa banyak pengguna merasa iklan tiba-tiba muncul setelah membicarakan suatu topik.

Empat Alasan Dugaan ‘Penyadapan’ Meta Salah Kaprah

Adam Mosseri menyampaikan setidaknya ada empat alasan utama yang membuat orang merasa “didengarkan” oleh Meta:

  • Mencari Informasi Terlebih Dahulu Tanpa Disadari. Banyak orang sudah pernah mencari produk atau mengunjungi situs terkait sebelum membicarakannya, namun lupa pernah melakukannya.
  • Data Dibagikan oleh Pengiklan. Jika kamu pernah melihat produk di sebuah website, pengiklan mungkin membayar Meta untuk menampilkan iklan tersebut ke kamu.
  • Iklan Berdasarkan Minat Teman atau Kelompok Serupa. Meta menargetkan iklan tidak hanya berdasarkan minat pribadi, tetapi juga berdasarkan minat dari orang-orang dalam lingkaran pertemanan atau kelompok yang serupa.
  • Tidak Sadar Pernah Melihat Iklan Sebelumnya. Saat menggulir cepat, pengguna kerap melewati iklan tanpa menyadarinya, sehingga saat topik iklan muncul dalam percakapan, terasa seperti iklan tersebut ‘mengikuti’.

Meski kebetulan tetap mungkin terjadi, Mosseri menilai banyak orang lebih mudah percaya pada teori “penyadapan” daripada memahami kerja algoritma Meta.

Kebijakan Baru Meta soal Percakapan AI

Pernyataan Mosseri muncul bersamaan dengan pengumuman terbaru dari Meta yang menyebut mulai 16 Desember, percakapan pengguna dengan fitur kecerdasan buatan (AI) milik Meta dapat digunakan untuk mempersonalisasi rekomendasi konten dan iklan di Facebook, Instagram, serta WhatsApp.

Namun, topik sensitif seperti politik, agama, kesehatan, dan orientasi seksual dikecualikan dari penayangan iklan dan tidak dianalisis untuk tujuan tersebut.

Bantahan Meta soal Praktik Penyadapan

Meta sebelumnya sudah berulang kali membantah tudingan penyadapan. Pada 2017, Rob Goldman, President of Ads Facebook saat itu, menegaskan bahwa platform tidak dan tidak pernah menggunakan mikrofon ponsel untuk keperluan iklan.

Setahun kemudian, Mark Zuckerberg juga menyatakan hal serupa saat bersaksi di hadapan Kongres Amerika Serikat terkait kasus Cambridge Analytica.

Bocoran Teknologi “Active Listening” dan Kecurigaan Publik

Meski demikian, kecurigaan publik semakin menguat setelah bocoran dokumen pitch deck dari Cox Media Group pada 2023 yang mengklaim adanya teknologi “Active Listening” untuk menargetkan iklan berdasarkan percakapan lewat mikrofon ponsel, smart TV, dan asisten rumah pintar.

Google dan Meta disebut dalam dokumen tersebut, meski belum ada konfirmasi resmi apakah mereka menggunakan teknologi itu. Cox Media Group membantah tuduhan penyadapan, sementara Google menghentikan kerja sama terkait hal ini.

Algoritma Lebih ‘Menakutkan’ Dibanding Dugaan Penyadapan

Bagi sebagian pengguna, bantahan resmi Meta belum cukup meyakinkan. Namun, Mosseri menyindir bahwa mungkin yang lebih menakutkan bukanlah penyadapan, melainkan algoritma yang mampu mengetahui minat pengguna sebelum mereka menyadarinya sendiri.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Mamet Janzuke