Media Netizen — Evakuasi korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menghadapi tantangan signifikan. Proses pencarian yang sudah berjalan selama tujuh hari ini masih terus diupayakan oleh tim gabungan, termasuk Basarnas dan BNPB, demi menemukan para korban yang masih tertimbun reruntuhan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan memaparkan bahwa kendala utama terdapat pada beton yang menempel di sisi kiri bangunan. Hal ini membuat proses evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak memperparah kerusakan struktur yang tersisa.
Kendala Beton Menempel Hambat Evakuasi
“Satu kendala yang kami hadapi adalah beton yang masih menempel di sebelah kiri. Pak Muji dari ITS akan datang untuk membantu pemotongan beton agar tidak menyebabkan gedung runtuh lebih parah,” ujar Budi dalam konferensi pers pada Minggu (5/10/2025).
Selain itu, Budi menyampaikan bahwa sebagian besar korban tewas ditemukan di lantai 1 bangunan. Basarnas bersama tim SAR lainnya terus mengintensifkan pencarian terhadap 27 orang yang diduga masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Basarnas Maksimalkan Pembukaan Jalur Evakuasi
Direktur Operasional Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menambahkan pihaknya tengah mengupayakan pembukaan jalur evakuasi di sisi kanan bangunan. Mereka juga berkoordinasi dengan tenaga ahli untuk menangani kondisi beton yang menghubungkan sisi kiri bangunan dengan struktur lain.
“Kami maksimalkan upaya seperti yang dilakukan sejak tadi malam dan mohon doa restunya agar proses ini berjalan lancar,” ungkap Yudhi.
Data Korban dan Kondisi Petugas
Hingga pagi ini, jumlah korban tewas akibat ambruknya Ponpes Al Khoziny mencapai 36 orang. Sementara itu, diperkirakan masih terdapat 27 orang yang tertimbun reruntuhan.
“Total korban meninggal dunia sudah mencapai 36 orang. Sedangkan yang masih terperangkap diperkirakan 27 orang,” jelas Budi.
Ia juga menyoroti kondisi fisik petugas yang mulai menurun setelah tujuh hari melakukan pencarian dan evakuasi.
“Di hari ketujuh ini, kondisi anggota mulai menurun. Kami berharap seluruh tim dari Basarnas, BPBD, Kodim, dan relawan dapat menjaga kesehatan agar operasi dapat terus berjalan efektif,” pungkasnya.






