Berita

BKSAP DPR Desak Israel Bebaskan Aktivis Flotilla dan Izinkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

— Ketegangan kembali memuncak antara Indonesia dan Israel menyusul insiden penangkapan armada Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, secara tegas mengecam tindakan Israel yang mencegat kapal-kapal tersebut dan menahan para aktivis di dalamnya.

Dalam pernyataan kepada wartawan pada Sabtu (4/10/2025), Mardani menegaskan bahwa Israel harus segera membebaskan seluruh aktivis yang ditahan serta memperbolehkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan.

Mardani Ali Sera Desak Pembebasan dan Bebaskan Bantuan Kemanusiaan

“Wajib bebaskan. Bahkan wajib bolehkan masuk bawa bantuan,” ujar Mardani tegas. Dia menambahkan bahwa para aktivis yang ditahan merupakan sosok istimewa yang membawa suara kemanusiaan dari lebih 50 negara di dunia.

“Mereka orang-orang istimewa. Menyuarakan kemanusiaan dari lebih 50 negara. Suara hati nurani dunia. Dukung penuh aksi kemanusiaan. Baik melalui darat, udara, atau laut,” lanjutnya.

Kondisi Gaza Memprihatinkan, Israel Diminta Hentikan Serangan

Mardani juga mengingatkan bahwa warga Gaza tengah menghadapi situasi sangat sulit akibat blokade dan serangkaian serangan yang menyebabkan kelaparan dan kekerasan terus berlanjut.

“Warga Gaza berada dalam kondisi sangat sulit. Kelaparan dan pembunuhan terus berjalan. Harus dihentikan,” tegasnya.

Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Menurut Mardani, tindakan Israel yang mencegat armada flotilla tersebut telah melanggar hukum laut internasional dan mencederai suara kemanusiaan dunia.

“Melanggar hukum internasional. Peserta mayoritas pejuang kemanusiaan, pejuang lingkungan. Jauh dari keterlibatan politik apapun,” jelas dia.

Global Sumud Flotilla Berusaha Menembus Blokade Israel

Global Sumud Flotilla terdiri atas lebih dari 40 kapal yang mengangkut politisi dan aktivis dari berbagai negara, termasuk aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg. Armada ini berangkat dari Spanyol pada bulan lalu dengan tujuan menembus blokade Israel atas Jalur Gaza yang tengah dilanda krisis kemanusiaan.

Pasukan Angkatan Laut Israel mulai mencegat kapal-kapal tersebut sejak Rabu (1/10). Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pada Kamis (2/10) bahwa lebih dari 400 orang dicegah mencapai pesisir Gaza.

Aktivis Dipindahkan ke Pelabuhan Ashdod dan Akan Dideportasi

Berdasarkan pernyataan Global Sumud Flotilla yang dikutip Anadolu Agency, lebih dari 450 aktivis dari 47 negara telah dipindahkan ke pelabuhan Ashdod di Israel bagian selatan setelah sebagian besar kapal dicegat. Aktivis tersebut berasal dari berbagai negara, antara lain Spanyol, Italia, Brasil, Turki, Yunani, Amerika Serikat, Jerman, Swedia, Inggris, dan Prancis.

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa aktivis yang ditahan akan dideportasi ke Eropa setelah proses di pelabuhan Ashdod selesai.

Kapal Marinette Jadi Target Terakhir Penangkapan

Kapal Marinette menjadi kapal terakhir yang dicegat oleh pasukan Israel setelah sebelumnya bertekad melanjutkan perjalanan ke Gaza. Israel menyebut kapal tersebut berlayar di posisi yang jauh dari armada mereka dan memastikan akan mencegahnya mendekati Jalur Gaza.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson