Media Netizen — Perkembangan terbaru datang dari perairan Gaza, di mana armada kapal bantuan yang membawa misi kemanusiaan dicegat oleh angkatan laut Israel. Dalam insiden yang menghebohkan ini, aktivis lingkungan internasional Greta Thunberg turut berada dalam armada tersebut.
Armada Global Sumud yang berupaya menyalurkan bantuan ke Gaza melalui jalur laut menghadapi tindakan tegas dari pihak Israel. Mereka melaporkan adanya penggunaan “agresi aktif” oleh angkatan laut Israel saat menghadang kapal-kapal bantuan.
Kronologi Penangkapan Armada Global Sumud
Berdasarkan pernyataan resmi dari Armada Global Sumud di platform Telegram, kapal Florida sengaja ditabrak oleh kapal militer Israel. Kapal-kapal lainnya seperti Yulara dan Meteque bahkan menjadi sasaran tembakan meriam air. Meski demikian, semua penumpang, termasuk Greta Thunberg, dilaporkan tidak mengalami luka.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa beberapa kapal dari armada Hamas-Sumud telah berhasil dihentikan dan penumpangnya dipindahkan ke pelabuhan Israel dengan aman.
Berita Lainnya: Meninggalnya Jane Goodall, Pelopor Penelitian Simpanse
Dunia sains berduka atas meninggalnya Jane Goodall pada usia 91 tahun. Sebagai pelopor penelitian simpanse yang membawa revolusi dalam ilmu pengetahuan, Jane dikenal sebagai advokat gigih dalam pelestarian alam liar.
Jane Goodall Institute menyatakan bahwa kontribusi Jane telah mengubah cara pandang umat manusia terhadap simpanse dan kompleksitas emosional serta sosial hewan secara umum. Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO, mengenang Jane sebagai sosok yang mampu menyampaikan pelajaran penting kepada generasi muda terutama terkait kera besar.
Perjanjian Pertahanan Australia dan Papua Nugini Disetujui
Pemerintah Papua Nugini akhirnya menyetujui perjanjian pertahanan dengan Australia yang dikenal dengan nama perjanjian Pukpuk. Kesepakatan ini akan mengikat kedua negara untuk saling membantu jika terjadi serangan militer.
Perjanjian tersebut sempat tertunda saat kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Papua Nugini pada September lalu, karena kabinet PNG gagal mencapai kuorum. PM Papua Nugini, James Marape, dijadwalkan akan mengeluarkan pernyataan resmi dan menggelar konferensi pers pada hari yang sama.
Penemuan Seni Batu Kuno di Gurun Arab Saudi
Para arkeolog menemukan puluhan ukiran batu besar berbentuk unta di Arab Saudi yang berasal sekitar 12.000 tahun lalu. Penemuan ini mengungkap bukti bahwa manusia sudah mulai berkembang di wilayah gurun yang tandus tersebut pada masa lalu.
Ukiran batu ini menunjukkan adanya sumber air tawar yang mulai muncul di gurun, memungkinkan manusia bermukim di sana. Studi ini dipublikasikan di Nature Communications dan mengubah pemahaman tentang pergerakan manusia di daerah gurun Arab.
Michael Petraglia, arkeolog dari Griffith University dan salah satu penulis studi, menyatakan bahwa penanggalan seni batu ini sangat awal dan unik, menandai penetrasi manusia ke bagian tengah Arabia setelah kondisi lingkungan membaik.