Media Netizen — Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengecam keras tindakan Israel yang mencegat armada Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Ia menyerukan agar negara-negara yang mendukung kemerdekaan Palestina mengambil sikap tegas dengan memberlakukan embargo ekonomi terhadap Israel.
“Semestinya negara yang mendukung kemerdekaan Palestina bersikap tegas terhadap Israel, dengan melakukan embargo ekonomi,” kata Anwar Abbas kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025). Ia juga menambahkan bahwa jika perlu, negara-negara tersebut harus mengancam pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel.
Tindakan Israel Dinilai Melanggar Hak Asasi Manusia
Anwar Abbas menilai aksi Israel tersebut sebagai tindakan kriminal yang melanggar hak asasi manusia. Ia menyoroti praktik ethnic cleansing dan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
“Hanya orang yang tidak punya hati nurani yang tidak sedih dan terenyuh melihat nasib rakyat Gaza, yang benar-benar mengenaskan,” ujarnya. Ia mengaku sangat berduka melihat anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan, yang meninggal dalam kondisi tragis.
Seruan Isolasi Israel dan Penuntutan Netanyahu ke ICC
Lebih lanjut, Anwar Abbas menyerukan agar masyarakat dunia bersama-sama mengucilkan Israel dari pergaulan internasional. Ia juga meminta agar Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, diadili oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
“Kita berharap agar masyarakat dunia secara bersama-sama mengucilkan Israel dari pergaulan dunia, dan menyeret Benyamin Netanyahu ke pengadilan kriminal atau ICC,” tegasnya. Ia menuding Netanyahu dan mantan Presiden AS Donald Trump sebagai penyebab utama tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
Global Sumud Flotilla Disergap Saat Membawa Bantuan ke Gaza
Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, juga turut serta dalam armada tersebut. Namun, setelah dicegat, para aktivis yang ditahan dibawa ke pelabuhan Ashdod dan akan dideportasi kembali ke Eropa, menurut Kementerian Luar Negeri Israel.
Kapal Marinette menjadi kapal terakhir yang dicegat Israel setelah berusaha melanjutkan perjalanan ke Jalur Gaza. Israel menyatakan kapal tersebut berlayar jauh dari posisi pasukan mereka, namun mereka bersumpah akan mencegah kapal itu mendekati wilayah Gaza.






