Media Netizen — Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, melakukan kunjungan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen untuk memastikan program yang menyasar pemenuhan gizi bagi masyarakat berjalan optimal.
Andre menegaskan, apabila terdapat kekurangan dalam pelaksanaan MBG, langkah yang tepat adalah melakukan perbaikan, bukan menghentikan program tersebut. Hal ini disampaikannya saat meninjau dapur gizi bersama Bupati Solok Jon Firman Pandu, Selasa (7/10/2025).
Program MBG Tingkatkan Ekonomi Lokal
Dalam kesempatan itu, Andre memotivasi para pekerja dapur gizi agar terus bekerja dengan baik demi kesuksesan pelaksanaan program MBG di wilayah Kabupaten Solok. Ia menambahkan, “Ini bukti program Presiden Prabowo, bahwa setiap dapur itu pekerjanya adalah masyarakat sekitar. Jadi ekonomi tumbuh, masyarakat bisa bekerja. Ditambah supplier bahan baku makanannya juga dari masyarakat sekitar, dari UMKM-UMKM sekitar. Jadi ekonomi itu tumbuh dari bawah,” ujarnya.
Pengawasan Ketat oleh Dinas Kesehatan
Untuk mencegah kasus keracunan makanan, Pemerintah Kabupaten Solok menggandeng Dinas Kesehatan dalam mengawasi seluruh SPPG. Selain itu, tenaga gizi disalurkan untuk memastikan makanan yang disajikan kepada anak sekolah memenuhi standar kesehatan dan keamanan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Zulhendri, menjelaskan, “Dinas Kesehatan hadir untuk menilai Indeks Kesehatan Lingkungan. Tenaga gizi kami juga disalurkan ke semua dapur MBG.”
Gaji Pekerja SPPG Lebih Tinggi dari UMR
Mayoritas pekerja di SPPG merupakan warga sekitar yang menerima gaji minimal Rp2,6 juta per bulan, angka ini jauh melampaui Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Solok yang sebesar Rp1,8 juta. Andre mengapresiasi besaran gaji tersebut, dengan mengatakan, “Gajinya jauh di atas UMR,” sekaligus menguatkan dukungannya terhadap program yang turut memberdayakan masyarakat lokal.
Perbaikan Program MBG Jangan Sampai Membatalkan
Andre juga menanggapi isu terkait masalah yang terjadi pada program MBG di beberapa daerah. Ia menekankan, “Ini program harus kita pertahankan, karena ini programnya baik. Ini program pertama di dunia yang bisa direalisasikan dalam waktu cepat. Di negara lain untuk merealisasikan program ini butuh belasan bahkan puluhan tahun. Kita di Indonesia insyaallah setahun seluruhnya dicover. Mungkin ada kekurangan, tapi itu perlu perbaikan.”
Menurut Andre, program ini sudah memberikan manfaat luar biasa dengan 30 juta penerima, mulai dari anak sekolah, ibu hamil, balita, hingga ibu menyusui. “Yang bekerja pun adalah warga di sekitar dapur,” tambahnya.
Dukungan Masyarakat Terhadap MBG
Andre meyakini masyarakat mayoritas mendukung keberlanjutan program MBG. “Saya sudah banyak cek di sejumlah dapur, mereka rata-rata senang dengan program ini. Karena itu program ini harus kita kawal, kalau ada yang kurang kita evaluasi,” pungkasnya.






