Media Netizen — Fenomena cahaya terang yang sempat menghebohkan langit Kabupaten Cirebon pada Minggu malam (5/10) berhasil menarik perhatian banyak warga. Tak hanya di Cirebon, kilatan cahaya disertai suara dentuman itu juga terlihat hingga wilayah Brebes dan Tegal, Jawa Tengah.
Menurut penjelasan ahli, benda langit yang memunculkan bola api tersebut diduga kuat merupakan meteor yang jatuh di perairan Laut Jawa, tepatnya di utara Kota Tegal.
Rekonstruksi Lintasan Meteor oleh Ahli
Marufin Sudibyo, Ketua tim ahli Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kebumen, Jawa Tengah, mengungkapkan hasil rekonstruksi lintasan meteor berdasarkan pengamatan dan data yang diterima. Meteor tersebut melintas dengan panjang lintasan sekitar 70 kilometer.
“Fenomena itu pertama kali terlihat di atas Cirebon, kemudian bergerak melintasi Brebes dan akhirnya muncul kembali di atas Tegal. Lintasan yang saya hitung mencapai 70 km dan berakhir di laut utara Kota Tegal,” ujar Marufin seperti dikutip detikJateng, Selasa (7/10/2025).
Potensi Meteor, Bukan Sampah Antariksa
Meski belum dapat dipastikan secara 100 persen, Marufin menilai kemungkinan besar benda langit itu adalah meteor. Ia menegaskan bahwa pada waktu kejadian tidak ada satupun sampah antariksa yang melintas di wilayah tersebut.
“Ada dua kemungkinan, yaitu sampah antariksa atau meteor. Namun, berdasarkan data yang kami miliki, tidak ada sampah antariksa yang lewat di atas Cirebon pada saat kejadian. Jadi, kemungkinan besar itu memang meteor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Marufin menambahkan, durasi fenomena tersebut hanya sekitar lima detik. Jika kecepatan meteor sekitar 15 km/detik, maka jarak tempuh sekitar 75 km, sebanding dengan ketebalan atmosfer yang dilalui meteor saat memasuki atmosfer bumi.
Data dan Observasi yang Mendukung
Pengamatan ini diperkuat oleh ketiadaan data sampah antariksa yang berpotensi jatuh di wilayah tersebut. Dengan demikian, identifikasi meteor menjadi pilihan paling logis.
Fenomena serupa sebelumnya juga pernah dijelaskan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai kejadian alam biasa yang tidak perlu dikhawatirkan.






