Media Netizen — Presiden Prancis Emmanuel Macron tengah menghadapi tekanan besar, bahkan dari para sekutu politiknya sendiri, untuk segera mengatasi kebuntuan politik yang semakin dalam di negaranya. Situasi ini diperparah saat mantan Perdana Menteri dan bekas sekutu Macron mendesak agar ia mundur demi kepentingan bangsa.
Macron yang telah memimpin sejak 2017 kini bergulat dengan krisis politik paling serius selama masa jabatannya. Krisis makin pelik setelah pengunduran diri mendadak Perdana Menteri ketujuh di era Macron, Sebastien Lecornu, pada Senin (6/10). Situasi ini menimbulkan ketidakpastian besar bagi pemerintahan Prancis.
Mantan Jenderal Israel Akui Perlawanan Palestina Tak Terkalahkan
Seorang pensiunan Mayor Jenderal Israel, Yizthak Brick, mengungkapkan bahwa negaranya telah mencapai titik kritis dalam perang yang berlangsung di Jalur Gaza. Brick menilai militer Israel sudah mengerahkan seluruh kekuatan, namun belum mampu mematahkan perlawanan Palestina.
Pernyataan ini, yang diwartakan oleh surat kabar berbahasa Ibrani Maariv, menunjukkan bahwa Israel belum mencapai satu pun dari tujuan strategisnya dalam perang dua tahun terakhir di Gaza. Brick juga menuduh para pemimpin politik dan militer Israel telah menyesatkan publik melalui propaganda media soal kemenangan yang belum nyata.
Netanyahu Tegaskan Tekad Hapuskan Hamas di Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan komitmennya untuk mencapai seluruh sasaran perang di Gaza, terutama membebaskan sandera yang ditahan Hamas. “Kita berada di hari-hari paling menentukan. Kami akan terus berupaya mencapai semua tujuan perang: memulangkan sandera, menghapus kekuasaan Hamas, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” tegas Netanyahu dalam pernyataan resmi pada Selasa (7/10).
Sementara itu, negosiator utama Hamas, Khalil El-Hayya, menyatakan bahwa kelompoknya menginginkan jaminan dari Presiden AS Donald Trump dan negara-negara pendukung bahwa perang di Gaza akan berakhir secara permanen.
Wali Kota Jerman Ditikam Dekat Rumahnya, Kanselir Kutuk Keras
Insiden penikaman menimpa Wali Kota Herdecke, Iris Stalzer, yang baru terpilih di Jerman. Penikaman terjadi pada Selasa (7/10) siang hari di dekat rumahnya di kota Dortmund, Jerman bagian barat. Stalzer mengalami luka serius akibat serangan tersebut.
Kanselir Jerman Friedrich Merz mengecam tindakan kekerasan ini sebagai “aksi keji”. Peristiwa ini menggemparkan publik Jerman dan menjadi sorotan media lokal maupun internasional.
Erdogan Ungkap Trump Minta Turki Bujuk Hamas Soal Perdamaian Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan bahwa Presiden AS Donald Trump meminta Turki untuk membujuk Hamas agar menerima rencana perdamaian yang diusulkan untuk mengakhiri perang di Gaza. Pernyataan ini disampaikan Erdogan dalam konferensi pers di dalam pesawat saat kembali dari Azerbaijan pada Selasa (7/10) malam waktu setempat.
Konferensi ini bertepatan dengan negosiasi tidak langsung hari ketiga antara Israel dan Hamas yang berlangsung di Sharm El-Sheikh, Mesir. Negosiasi ini juga melibatkan pejabat senior dari Qatar, Turki, dan AS, sebagai upaya menghentikan konflik yang berlangsung berkepanjangan.
Macron Didesak Mundur Demi Akhiri Krisis Politik Prancis
Dalam tekanan yang semakin intens, Presiden Prancis Emmanuel Macron didesak untuk mengundurkan diri guna mengakhiri kebuntuan politik di negaranya. Selain dari oposisi, desakan ini datang bahkan dari mantan sekutu politiknya sendiri.
Setelah menerima pengunduran diri Perdana Menteri Sebastien Lecornu, Macron memberi waktu hingga Rabu (8/10) malam untuk merumuskan kompromi bagi kelangsungan pemerintahan koalisi. Namun, hingga kini, keberhasilan upaya tersebut masih belum pasti.